Kamis, 26 April 2012

Mantra Kehidupan (Mahfudzah) #part5




هلك امرؤ لم يعرف قدره
Hancurlah seseorang yang tidak tahu kemampuan dirinya sendiri



Jumat, 20 April 2012

Kakek Penjual Amplop...



Kisah Kakek Penjual Amplop di ITB. Kisah nyata ini ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. Jaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa. Mari kita simak kisah Kakek Penjual Amplop di ITB.

Kakek Penjual Amplop di ITB
Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang Kakek tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun Kakek itu tetap menjual amplop. Mungkin Kakek itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran Kakek tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran Kakek tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat Kakek tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu Kakek itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri Kakek tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkus plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi Kakek tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Kakek itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Kakek itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Kakek cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si Kakek tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, Kakek tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat Kakek tua itu untuk membeli makan siang. Si Kakek tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “Kakek-Kakek tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.

Si Kakek tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya Kakek tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si Kakek tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si Kakek tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si Kakek tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si Kakek tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Mari kita bersyukur telah diberikan kemampuan dan nikmat yang lebih daripada kakek ini. Tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata. Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang diberikan kemampuan ekonomi lemah. Allah akan membalas setiap sedekah kita, amiin.

Kamis, 19 April 2012

Selimut Mimpi dalam intuisi




keping-keping intuisi ini mengepakkan anganku terbang tinggi

terbang tinggi menembus logikaku dalam sejuta mimpi - mimpi
membelah cakrawala hati berpacu dalam keindahan yang harmoni
apakah keindahan ini akan abadi..?


    satu dari sejuta mimpi berlari dalam sepi
    melangkah pasti dalam setiap detak pribadi
    akankah terwujud mimpi-mimpi ini...?


mimpi..dan intuisi...
bercengkrama dalam logika dan realita pagi
menggapai indahnya senyum sang mentari
satu dan pasti...kan ku gapai mimpi ini dengan sejuta intuisi


#malam19042012
    

Mantra Kehidupan (Mahfudzoh) #part4





 الإسلام يعلو ولا يعلا عليه
(al-islamu ya'lu wa la yu'la alaih)
Islam itu agama tertinggi dan tidak ada yang bisa menandinginya





Rabu, 18 April 2012

Banjir menyelimuti ka'bah


Mekah pernah mengalami banjir sekitar 67 tahun yang lalu, tepat-nya pada tahun 1941. Ketinggian air mencapai sekian meter dari Kaabah. Dengan ketinggian air tersebut, anak-anak memanfaatkannya untuk berenang di sekitar Ka'bah.



Banjir pada Mekah juga pernah terjadi pada bulan Januari tahun 2008 ini.

Kendengaran-nya mengada-ada, namun ini sebuah realita. Memang, sulit masuk di akal normal, daerah yang penuh dengan pasir-pasir kering ini masih terjadi banjir. Daerah yang terkenal dengan panas dan gurun-gurun pasir-nya, ada banjir.

Menurut Arifin Bey, dalam buku-nya ‘Tanya Jawab tentang Islam’ terbitan tahun 1960, struktur tanah di sekitar Mekah itu adalah pasir dan batu-batuan sejenis pualam.

Batu ini keras-nya minta ampun deh, akibat itngkat kepadatan dan kerapatan-nya yang luar biasa. Lebih keras dari BERLIAN. Hujan yang turun 1 sampai 2 kali setahun itu tertahan oleh batuan tersebut.

Itulah sebab-nya mengapa air hujan bisa tertahan dan tidak meresap ke permukaan tanah. Dan, hujan yang 1-2 kali itu deras dan lebat-nya bukan main. Barangkali, lama dan lebatnya hujan inilah yang mengakibat-kan Mekah banjir

















subhanallah...walau banjir masyarakat tetap menjaga ka'bah....ya ALLAH..ijinkan kami mengunjungi rumahMu dan mencium indahnya kebesaranMu....





Selasa, 17 April 2012

Mantra Kehidupan (Mahfudzah) #part3




 آفة العلم النسيان  
(afatul ilmi nisyaan)
Bencana ilmu itu adalah lupa






 قل الحقّ ولو كان مرّا
(Qulil haqqo walau kaana murron)
Katakanlah  kebenaran itu walaupun pahit






  عثرة القدم أسلم من عثرة اللسان
(atsrotul qodamislami min atsrotillisani)
Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah


Runway Unik di Ujung Gibraltar

Gibraltar Airport atau North Front Airport adalah airport sipil yang melayani wilayah luar negeri Inggris dari Gibraltar, sebuah semenanjung kecil dengan luas hanya 6,8 kilometer persegi. Kurangnya ruang datar di Gibraltar berarti landasan pacu hanya semenanjung yang membelah dengan jalan yang paling sibuk, dengan Winston Churchill Avenue yang mengepalai menuju perbatasan tanah dengan Spanyol. Sepasang tipis yang tampak hambatan menutup lalu lintas kendaraan setiap kali pesawat mendarat atau berangkat.Untungnya, itu bukan bandara sibuk. Ini menangani hanya sekitar 30 penerbangan seminggu, semua terbang ke dan dari Inggris


Mobil menunggu dengan sabar sebagai taxies Jumbo di landasan di Bandara Gibraltar

Runway yang menjorok kelaut di Bandara Gibraltar

Kendaraan melewati Runway saat runway tidak digunakan (beroperasi)






Kendaraan melewati Runway saat runway tidak digunakan (beroperasi)


si Burung Besi akan mendarat di runway..

si Burung besi mencoba menyebrang di jalan Raya yang sebenarnya landasannya sendiri..^o^


Alhamdulillah selamat...^o^

Wuih sadis peraturannya.....^o^




Senin, 16 April 2012

Satu Gereja Jadi Islam...

copas dari forum tetangga....
please ........




Ini kisah nyata seorang pemuda Arab yang menimba ilmu di Amerika.


Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, Ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.


Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan, namun karena temannya terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening.


Sebagaimana kebiasaan mereka ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata,


"Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."




Pemuda Arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata,


"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya."




Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta,


"Bagaimana Anda tahu bahwa saya seorang muslim ?"




Pendeta itu menjawab,


"Dari tanda yang terdapat di wajahmu."




Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.


Sang pendeta berkata,


"Aku akan mengajukan kepada Anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat."




Si pemuda tersenyum dan berkata,


"Silahkan!"


Sang pendeta pun mulai bertanya,


"Sebutkan satu yang tiada duanya,
Dua yang tiada tiganya,
Tiga yang tiada empatnya,
Empat yang tiada limanya,
Lima yang tiada enamnya,
Enam yang tiada tujuhnya,
Tujuh yang tiada delapannya,
Delapan yang tiada sembilannya,
Sembilan yang tiada sepuluhnya,
Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
Sebelas yang tiada dua belasnya,
Dua belas yang tiada tiga belasnya,
Tiga belas yang tiada empat belasnya.
Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"


Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca Basmalah ia berkata,




Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra':12).
Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.
Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).
Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, laut, darah, kutu dan belalang. Allah SWT berfirman, Dan sungguh Kami telah memberikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata." (Al.Israa':101). "Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. (Al A'raaf:108). "Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum mereka berubah menjadi darah) sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (Al A'raaf:133). "Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran." (Al A'raaf:130). "Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar." (Asy Syu'araa':63).
Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al- Baqarah:60).
Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir:1).
Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf,yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka," tak ada cercaaan terhadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).
Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).
Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 2).
Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.


Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.


Pemuda ini berkata,




"Apakah kunci surga itu?"




mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.


Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"




Pendeta tersebut berkata,


"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah."


Mereka menjawab,


"Kami akan jamin keselamatan anda."


Sang pendeta pun berkata,


"Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa'asyhaduanna Muhammadar Rasulullah."




Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa. Semoga bermanfaat. 




subhanallah...




source : http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000013906721/satu-gereja-masuk-muslim-thumbup

Moslem always wrong..?